Budidaya Tanaman
LAPORAN JARINGAN PENGANGKUT AIR (Allamanda cathastica)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status air dan tumbuhan pada
kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi
menyerupai air yang tidak cukup oleh akar menimbulkan devisit air dalam
tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu devisit yang mengakibatkan penurun
evaporasi air dari daun sehingga transpirasi menjadi rendah. Selain itu,
transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem transportasi
bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam
keadaan turgit atau segar. Beberapa percobaan telah membuktikan bahwa keadaan
air tanaman tergantung atas kecepatan absorbsi air oleh akar dan kehilangan air
oleh tranpirasi. Transpirasi sebenarnya tidak lain dari kehilangan air yang disebabkan
menguapnya air dari sel-sel tumbuhan dan keluar melalui mulut daun dalam bentuk
uap air. Transpirasi yang terjadi secara besar-besaran mengakibatkan kekurangan
air bagi tanaman.
Transportasi air dalam batang tanamn
adalah melalui jaringan-jaringan dalam tubuh tanaman. Dan bagai mana pergerakan
air kedaun. Kekurangan air menurunkan perkembanganvegetatif dan hasil panen
dengan cara mengurangi pengembangan daun dan menurunkan proses fotosintetis. Penurunan
air selama inisiasi pembangunan, penyerbukan aitau perkembangan biji mungkin
sangat menurunkan jumlah atau hasil dari produksi tanaman itu sendiri. Jumlah
evapotranspirasi dari suatu tajuk tanaman budidaya merupakan fungsi landaian potensial
air dari dalam tanah sampai keudara bebas dan tahanan terhadap aliran melalui tanaman.
B. Tujuan Percobaan
ini bertujuan untuk mengetahui jaringan apa
yang berfungsi untuk pengangkutan air dari akar kedaun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Allamanda cathastica merupakan
tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah
dingin dan cukup air. Tanaman ini tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh
atau tergenang karena batang dan daunya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga
tidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daun da batang nya akan
mengerdil. Tanamn ini juga merupakan tanaman yang mempunyai ciri yaitu dengan bentuk
daunya yang menyerupai bentuk payung dengan jumlah daun 3-4 lembar. Tanamn ini
merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna kuning yang bentuknya
menyerupai terompet. Dan mempunyai kar tunggang sehingga merupakan tanman
dicotyledon. Pada daun muda warna daun yaitu hujau muda sedangkan pada daun tua
berwarna hijau tua atau hujau gelap. Jaringan Pengangkut Air Pembuluh xilem
berasal dari sel-sel silindris yang biasanya mengarah keujung-ujung. Pada saat
matang dinding sel-sel itu melarut dan kandungan sitoplasmiknya mati. Hasilnya
adalah pembuluh xilem, saluran bersambung yang tidak mati. Hasilnua adalah
pembuluh xilem bersambung dengan transpor air dan mineral keatas (Kimball,
1992).
Xilem dan floem dikelilingi oleh
satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut dengan perisikel. Jaringan
vaskuler dan parisikel mebentuk suatu tabung yang disebut stele. Disebelah luar
stele terdapat sel-sel endodermis, pada bagian dinding transversalnya dean juga
pada dinding radialnya terdapat suberin yang menebal, dikenal dengan pita
kaspari. Suberin mempunyai sifat yang tidak dapat ditembus air, lapisan luar
indodermis terdapat beberapa lapisan sel korteks yang bersifat permeabel,
sehingga besar kemungkinan air dari permukaan akan bergerak menuju pembuluh
xylem melalui dinding sel korteks tersenut ( Lakitan, 1995 ) .
Pergerakan air pada akar melalui
linatasan radian dengan konsep apoplas dan simplas, lalu masuk kedalam pembuluh
xilem untuk dibawa kedaun, naiknya cairan atau air karena adanya tenaga
pendorong (driving force ), hidrasi pada dinding pembuluh xilem untuk dibawa
kedaun, hidrasi pada dinding pembuluh yang dilaluinya, dan gaya kohesi antar
molekul air yaitu absorbsi aktiv. Terjadi bilamana kelembaban tanah tersebut
tinggi dan tumbuhan melakukan transpirasi yang renadah. Dalam kondisi tersebut,
absorbsi air dinyatakan terutama akibat osmosis, walaupun mekanisme lain
mungkin terlibat. Yang kedua adalah absorbsi pasif, terjadi bilamana mengalami
transpirasi yang sangat tinggi. Pada kondisi tersebut, absorbsi aktif tidak
berfungsi kerena gerakan air yang cepat melalui akar akan menghanyutkan solut
yang menentukan dalam absorbi aktif. Mungkin juga transpirsi yang cepat
menguras air dan menurunkan tekanan turgor dalam sel akar hidur sehingga perembesan
solut menjadi menurun. Dalam kondisi transpirasi yang cepat kondisi kehilngan
air cenderung melampaui absorbsi, dan kolom air dalm sel pembuluh mengalami
tegangan. Dan kemudian tegangan tersebut akan dilanjutkan keakar (Sutami, 1984)
Fungsi air sebagai larutan ini penting sekali artinya bagi kehidupan tumbuhan.
Struktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan dengan adanya
molekul air disekitarnya. Aktivitas senyawa lain didalam
protoplasma juga sangat ditentukan kandungan air (Kimball, 1998).
Untuk menyatakan status air atau
perimbangan air dalam tubuh tumbuhan dapat dilakukan dengan dua cara yang umum
digunakan, yaitu satu diantaranya berdasarkan atas energi air didalamnya jaringan
tumbuhan yang lazim disebut potensial air, dan ini merupakan cara yang paling
tepat untuk menentukan status air dari jaringan tanaman dengan memakai istilah
potensial air. Suatu jaringan akan mengalami defisit air jika potensial air tersebut
kurang atau lebih dari 0 (nol) bar. Cara yang kedua adalah dengan mengukur
kuantitas air dari suatu jaringan kandungan airnya dan menyatakan dengan
kondisi standart tertentu
( Zuljati,
1997 ).
========================================================================
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
A.
Alat dan Bahan
Adapun bahan yang
digunakan adalah :
1. Cabang
Tanaman Alamanda
2. Vasellin
3. air
(Aquades)
Dan alat yang digunakan adalah :
1. elemeyer
2. Tutup gabus atau karet
3. Pisau
4. baskom
5. Mistar
B. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini yaitu :
1. Pilih 3 cabang tanaman yang ukurannya
kira-kira sama besarnya.
2. Buanglah
jaaringan-jaringan yang ada di luar xylem dari cabang tadi sepanjang 3 cm dari pangkalnya. Pengupasan di lakukan di
dalam air
3. Masukkan cabang tanaman ke dalam tutup
gabus dan masukkan dalam elemeyer yang telah
diisi aquades, sehingga pangkalnya berada kira-kira 1 cm di atas dasar wadah.
4. Tutup xylem 2 cabang tanaman dengan
vaselin, edangkan floemnya tetap terbuka. Kemuadian segera masukkan kembali elemayer
yang tadi dan tutup rapat dengan cara mengoles vaselin pada tutup gabus.
5. Tutup floem 2 cabang tanaman lainnya
dengan vaselin dan xylem dibiarkan terbuka. Kemudian maukkan kembali kedalam
elemeyer yang telah berisi aquades kemudian tutup rapat dengan olsean vaselin.
6.
Buat juga perlakuan yang sama sebagai control (2 cabang)
7.
Tentukan tinggi permukaan air dalam elemeyer pada awal percobaan.
8. Amati setelah 3, 5,
7, dan 10 minggu hari setelah perlakuan, amati tinggi permukaan air pada elemeyer, bila berkurang tambahkan
aquades hingga permukaannya mencapai batas semula
9. Catat jumlah penambahan air tersebut dan
keadaan morfologis tanamannya
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Perlakuan
|
Banyaknya air
|
|||
Hari 3
|
Hari 5
|
Hari 7
|
Hari 10
|
|
Control
|
9 mL
|
8mL
|
8 mL
|
|
Xylem terbuka
Floem tertutup
|
5 mL
|
4 mL
|
4 mL
|
5 mL
|
Xylem tertutup
Floem Terbuka
|
4 mL
|
2mL
|
1 mL
|
2 mL
|
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Xylem
tebuka, Control
Xylem tertutup
Floem
tertutup Floem
terbuka
B.
Pembahasan
Air
merupakan senyawa yang dibentuk dalam jumlah yang besar, baik untuk
tumbuhan, manusia, maupun hewan. Bagi tumbuhan, air sangat dibutuhkam untuk
perkembangan dari tumbuhan ataupun tanaman tersebut. Pada praktikum jaringan
pengangkut air mempunyai tujuan yaitu untuk melihat proses transpor air dari akar
kedaun melalui xilem. Status air dan tumbuhan pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi menyerupai air yang tidak cukup oleh akar
menimbulkan devisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu devisit yang
mengakibatkan penurun evaporasi air dari daun sehingga transpirasi menjadi rendah.
Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem transportasi bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgit atau segar. Pergerakan air pada akar melalui linatasan radian dengan konsep apoplas dan simplas, lalu masuk kedalam pembuluh xilem untuk dibawa kedaun, naiknya cairan atau air krena adanya tenaga pendorong (driving force ).
tumbuhan, manusia, maupun hewan. Bagi tumbuhan, air sangat dibutuhkam untuk
perkembangan dari tumbuhan ataupun tanaman tersebut. Pada praktikum jaringan
pengangkut air mempunyai tujuan yaitu untuk melihat proses transpor air dari akar
kedaun melalui xilem. Status air dan tumbuhan pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan kehilangan air oleh transpirasi menyerupai air yang tidak cukup oleh akar
menimbulkan devisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu devisit yang
mengakibatkan penurun evaporasi air dari daun sehingga transpirasi menjadi rendah.
Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem transportasi bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgit atau segar. Pergerakan air pada akar melalui linatasan radian dengan konsep apoplas dan simplas, lalu masuk kedalam pembuluh xilem untuk dibawa kedaun, naiknya cairan atau air krena adanya tenaga pendorong (driving force ).
Hasil yang diperoleh
dari praktikum terlihat pada tabel hasil praktikum. Diantaranya terdapat keterangan
dari perlakuan yaitu kontrol, xilem tertutup dan floem tertutup. Air diserap melalui
akar bersama sama dengan unsur hara yang terlarut didalamnya. Untuk dapat diserap molekul-molekul air harus
berada pada permukaan akar. Pada
praktikum ini, batang alamanda yang telah dimasukan kedalam botol, ditutup
dengan vaselin. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya transpirasi secar
besar-besaran atau berlebiahan. Transpirasi
merupakan proses kehilangan atau hilangnya kandungan air pada tanamn berupa uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata.
BAB V
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diambil dari
praktikum ini adalah :
1. Hasil
yang diperoleh dari praktikum terlihat pada tabel hasil praktikum.
Diantaranya terdapat keterangan dari
perlakuan yaitu kontrol, xilem tertutup dan
floem tertutup.
2. Pada
praktikum ini, batang alamanda yang telah dimasukan kedalam botol
selai, ditutup dengan vaselin.
3. Pada
praktikum jaringan pengangkut air mempunyai tujuan yaitu untuk
melihat proses transpor air dari akar kedaun
melalui xilem.
4. Xilem
dan floem dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel yang hidup yang disebut
dengan perisikel. Jaringan vaskuler dan
parisikel mebentuk suatu tabung yang
disebut stele.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
- Dwijoseputro. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
Gramedia. Jakarta.
- Lakiatan, B. 1994. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Universi Sriwijaya.Palembang.
- Prawiranta, W et al. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Departemen BotaniFakultas Pertanian IPB. Bogor
- Salisburry, F.B dan C. W. Ross. Fisiologi Tumbuhan
Jilid I. Penerbit ITB.Bandung
- Sutarmi Tjitrosmo, Siti. 1984. Botani Uum II. Angkasa.
Bandung
Tidak ada komentar