Budidaya Tanaman
Budidaya Tanaman Vanili (Vanilla planifolia Andrews)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tanaman
vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman anggrek
dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari
1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan
yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil
dibandingkan dengan tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai
ekonomi cukup tinggi karena ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan
pengharum pada bahan makanan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak
buah vanili disebabkan oleh substansi vanilin (C8H8O3)(Brownell, 1992).
Tanaman
vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen, baik di
dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili
Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat,
Madagaskar yang juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas.
Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu metode budidaya tanaman vanili yang
mampu menghasilkan bibit-bibit vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu
singkat atau cepat yang berkualitas (Sa’id, 2001).
Sistem
perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar tunggang, karena
vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas batang vanili,
tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman
penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan bagian akar yang lainnya merupakan
akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam
tanah jika akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang tanaman vanili mampu
tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan memiliki ruas-ruas yang panjang
rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabang baru apabila
dilakukan pemangkasan (Ruhnayat, 2003).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
dan Klafikasi tanaman vanili
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Superdivisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subkelas :
Liliidae
Ordo :
Orchidales
Famili :
Orchidaceae
Genus :
Vanilla
Spesies :
Vanilla planifolia Andrews
B. Bagian
– bagian Tanaman
1. Akar
Akar
tanaman vanili mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan jenis
tanaman lainnya. Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang akan keluar dari
setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut dengan akar gantung dan kedua
adalah akar yang tersusun didalam tanah.
Disebut
akar gantung, karena jenis akar ini selalu melekat kuat pada tempat rambatannya
dan bergantungan diudara. Akar ini selama tidak menyentuh sesuatu, akan tumbuh
kesamping. Baru jika menyentuh sesuatu akan membelitkan diri untuk berpegangan.
Akar gantung ini dapat berfungsi untuk menyerap zat – zat mineral yang melekat
padanya dalam bentuk debu yang halus.
Akar
jenis kedua , yaitu akar yang tersusun didalam tanah. Ciri – cirinya adalah
merupakan perakaran pendek dengan panjangnya kurang lebih 1 meter dan tebalnya
kurang lebih 3 mm, berwarna keputih – putihan mempunyai bulu – bulu akar untuk
menghisap zat – zat makanan dari dalam tanah, dan merupakan akar serabut yang
menjadi salah satu ciri bahwa tanaman panili termasuk golongan tumbuhan
monokotil atau berkeping satu. Akar – akar tersebut tumbuh menjalar dilapisan
permukaan, jadi tidak menghujam kedalaman tanah, oleh karena itu disebut semi –
terrestial.
2. Batang
Tanaman
panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan berbuku,
dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2 cm, berbatabg
gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta
tumbuh melekat pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas
atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk
cabang baru. Batang ini dapat mencapai panjang hingga 100m, apabila pucuk
batang pokok terputus, maka cabang baru bagian ruas atas dapat berfungsi
sebagai batang pokok.
3. Daun
Tamaman
pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong – elliptis
hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar. Daunnya
berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10 sampai 22,5 cm
dan lebar 5 sampai 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun tidak jelas,
dan nanti tampak jelas daun menguning atau pada saat daun sudah tua.
Daun
tanaman panili tumbuh berselang – seling pada batang dan memalut batang dengan
sususan tulang – tulang daun sejajar seperti kebanyakan pada tanaman monokotil
lainnya.
4. Bunga
Bunga
tanaman Vanili tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian berbentuk tandan
yang terdiri dari 15 sampai 20 kuntuk bunga per tangkai, dengan panjang
tangklai 5 sampai 10 cm dan panjang bunga 3,75 sampai 5 cm. dari tiap batang
dapat keluar 5 tandan bunga atau lebih.
Bentuk
bunga kelihatan seperti terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan, dan keluar
dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang. Tiap – tiap
kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang masing – masing terlepas satu
sama lain ; bakal buah beruang tiga, terletak dibawah dasar bunga sehingga
menyerupai tangkai bunga ( tangkai semu ); putik dan kepala sari tersebut
terdapat semacam bibir disebut labelum yang dapat menghalangi penyerbukan secara
alami.
5. Buah
Buah
Vanili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis, berdaging, bersiku
tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan tebal 12 –
14 mm
Buah
ini apabila masih muda berwarna hijau dan setalah masak akan berwarna agak
kekuning – kuningan dan lambat laun menjadi cokelat tua. Jika buah ini sudah
lewat masak akan terbelah menjadi 2 bagian dan mengeluarkan aroma khas Vanili
yang sangat menarik dan mengesankan.
Buah
– buah ini akan pecah menurut arah memanjang, dan didalamnya akan kelihatan
biji – biji kecil berwarna hitam kecokelat – cokelatan dengan ukuran sebesar
0,2 mm, berjumlah sangat banyak, berkulit biji agak keras dan sedikit
mengandung cadangan makanan.
C. Syarat
Tumbuh
1. Tanah
Tanah yang cocok untuk tanaman vanili
adalah tanah yang kaya akan humus, subur, berstruktur remah dan gembur dengan
daya pengikat air cukup serta drainasenya baik. Hal ini sesuai dengan sistim
perakaran vanili yang dangkal sekali.
Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung
berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah
menyerap air, pH tanah ±5,7–7. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tanaman
vanili tidak tahan pada tanah yang air tanahnya dangkal ( kurang dari 5 meter
). Kemiringan tanah sebaiknyan 3 – 7 %. Jika lebih dari 3-7 % sebaiknya di buat
teras.
2. Iklim.
Vanili dapat hidup di iklim tropis,
curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari + 30%-50%, suhu udara optimal
200C-250C, kelembaban udara sekitar 60%-80%, ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah
gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung
berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah menyerap air, pH tanah + 5,7 – 7.
Hujan yang banyak terus menerus dan kelembaban udara yang cukup tinggi
menyebabkan buah vanili kurang wanginya (aromanya).
D. Cara
budidaya tanaman Vanili
1.
Penanaman
pohon pelindung.
Sebelum
menanam tanaman vanili terlebih dahulu di sediakan pohon penaung / pelindung
dan pohon panjatan. Untuk pohon penaung yang juga dapat digunakan sekaligus
sebagai pohon panjatan sebaiknya dipakai pohon-pohon yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. tidak
terlalu rimbun.
b. Sebangsa
leguminosa yang sekaligus dapat memperbaiki keadaan dan kesuburan tanah.
c. Mempunyai
perakaran yang dalam sehingga tidak akan mengganggu perakaran tanaman vanili.
Untuk
pohon pelindung / penaung dapat di pakai seperti pohon kapok, dadap, mindi,
suren, lantoro dan lain-lain. Pohon pelindung yang paling baik dan dapat tumbuh
cepat adalah pohon dadap, akan tetapi karena berdaun rimbun maka perlu diadakan
pemangkasan.
Pohon
pelindung ini sebaiknya sudah di tanam satu tahun sebelum penanaman vanili,
dengan maksud agar sudah mempunyai daun yang cukup aman vanili mulai di tanam.
Pohon
pelindung di tanam dengan jarak 1,5 x1,5 meter.
2.
Persiapan
Tanah.
a. Pembuatan
Jalur
Untuk areal penanaman vanili tanah
terlebih dahulu di bagi dalam jalur-jalur selebar 80 cm dan jarak antar jalur
1,50 m. Kemudian pada jalur-jalur tersebut di gali lubang-lubang tanaman dengan
ukuran 60 x 60 x 60 cm.
b. Pembuatan lubang tanam
Galian tanah bagian atas dan galian
bawah di taruh terpisah di kanan kiri lubang tersebut. Jarak antar lubang 1,50
x 1,50 m. Lubang tersebut di biarkan terbuka selama 3 – 4 minggu guna
mengangin-anginkan dan setelah itu di tutup kembali.
3.
Pembibitan
Vanili dapat di perbanyak dengan biji
atau stek sulur. Untuk lebih cepatnya maka di tanam dengan stek. Pemilihan
bahan bibit untuk dijadikan bibit harus mempunyai sifat-sifat antara lain :
·
Batangnya sehat.
·
Umur sudah tua,sekitar 10 – 15 tahun
·
Produksinya tinggi
·
Keadaannya subur, kuat serta mempunyai
ujung tunas dengan pertumbuhan cepat.
Tanaman
ini di pelihara dengan baik dan di jaga agar jangan sampai menghasilkan buah.
Dengan jalan memangkas supaya tetap
mengeluarkan sulur-sulur dahan yang baru yang akan di pakai stek bibit.
Stek yang baik adalah yang mempunyai buku-buku ( ruas ) yang agak rapat
letaknya satu sama lain.
Sulur-sulur
yang masih muda dan pertumbuhannya subur dan kuat dengan tunas ujung yang
panjang stek untuk bahan tanaman adalah 50 – 75 cm dan mempunyai mata / buku
dan mempunyai umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang nantinya jadi bahan /
bibit yang di pakai untuk pembibitan.
Stek
dapat langsung di tanam segera sesudah di peroleh, atau dapat juga di
semaikan lebih dahulu sebelum di tanam
di tempat penanaman yang tetap. Dalam hal ini, di buat bedengan yang
berisi campuran pasir sungai dan tanah
atau kompos yang sudah matang dalam perbandingan 1 : 1 setebal 40 – 50 cm.
Sebagai alas di pergunakan lapisan kerikil atau batu merah setebal ± 15 cm.
Stek di tanam hingga 2 – 3 ruasnya terbenam dalam campuran pasir dan kompos /
tanah ( medium ) sedalam ± 10 cm, serta dengan jarak antara barisan 25 cm.
Dalam keadaan normal, stek akan tumbuh setelah 3 – 4 minggu di semai / di
perakarkan. Pemindahan ke kebun dapat dilakukan sesudah bibit berumur 1 – 2
bulan.
4.
Penanaman
Stek
vanili mempunyai 5 buku, daun pada 3 buku bagian pangkal stek tersebut dibuang,
karena bagian ini akan dibenamkan kedalam tanah. Setelah pohon lantoro / dadap
di tanam dilakukan pembersihan rumput disekitar pohon dan menggemburkan
tanahnya dengan mencangkul, lalu menanam stek vanili. Tanamlah vanili pada awal
musim hujan.
Sebelum
melakukan penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan dalam larutan
obat dan untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas potongan ) maka
celupkan ke dalam larutan kapur yang cepat kering dan keras.
Lubang
tanaman di buat pada jarak 30 cm dari pangkal pohon pelindung. Ukuran lubang
tanaman adalah 30 cm x 30 cm 30 cm atau 50 x 50 x 50 cm. Jarak tanam dalam
barisan 1 meter dan antar barisan 1,50 – 3,0 meter. Cara penanaman stek vanili
dilakukan dengan cara memasukkandua atau tiga buku dalam tanah secara
horizontal ( tegak ) gunanya agar perakaran lebih cepat tumbuhnya.
Setelah
itu stek yang berada di bagian atas sebaiknya di ikatkan kepada pohon rambatan
dengan tali dari kelopak batang pisang atau tali rafia. Sewaktu mengikat
hendaknya jangan di ikat secara ketat, karena dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan sampai terbalik, akar
lekat harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang
pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Setelah
bibit di tanam, lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan cangkul /
gatul, jangan ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, karena dapat merusak
bibit.
Kemudian
hal yang perlu diperhatikan hendaknya barisan tanaman di buat dengan cara
membujur dengan arah utara-selatan.Gunanya agar masing-masing tanaman dalam
barisan bisa mendapatkan sinar matahari dengan baik. Juga perlu di perhatikan
didalam penanaman vanili ini yaitu tanah di sekitar tanaman harus selalu basah
yaitu dengan jalan di siram. Cara yang umum dilakukan untuk menjaga kelembaban
tanah ini yaiu di lakukan dengan cara menutup tanah di bawah tanaman tewrsebut
dengan jerami atau sabut kelapa.
5.
Pemeliharaan
a. Menyiang
/ menyiram.
Untuk memelihara pertumbuhan tanaman
vanili maupun pohon pelindung maka rumput yang ada sekitar tanaman harus selalu
di bersihkan yaitu dengan melakukan penyiangan sebulan sekali. Tanaman vanili tidak tahan terhadap
kekeringan, sehingga di perlukan penyiraman untuk menghindari kekeringan.
Sebaiknya buatkan parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tanaman
vanili. Penyiraman / pengaliran air akan mempergiat perkembangan bunga / buah,
sehingga mutu buah akan lebih baik.
b. Pemupukan.
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun, pada
awal dan pada akhir musim penghujan, terutama pada saat periode istirahat (
setelah panen ). Setiap tahunnya vanili memerlukan masa istirahat 6 minggu,
sebelum memulai lagi pertumbuhannya di dalam musim penghujan, sehingga pada
saat itu merupakan periode yang baik untuk melakukan pemupukan, baik dengan
pupuk kandang maupun buatan. Pupuk kandang di berikan satu kali dalam satu
tahun dengan dosis 10 – 20 kg/pohon.
c. Pemangkasan.
1. Pemangkasan
pohon pelindung.
Pemangkasan pohon pelindung bertujuan
untuk :
·
Mengatur cahaya matahari ( tingkat
penyinaran ) yang cukup untuk kebutuhan tanaman.
·
Memudahkan peredaran udara dan
pemeliharaan tanaman.
·
Mengurangi kelembaban udara selama musim
hujan.
·
Mempertahankan tingkat keteduhan
tertentu selama musim kering.
2. Pemangkasan
tanaman vanili.
Ada
3 macam pemangkasan tanaman vanili yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan
produksi dan pemangkasan pemeliharaan.
Pemangkasan
bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang.
Caranya potonglah 15 cm dari ujung tanaman vanili yang di lengkungkan dan
sisahkan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.
Pemangkasan
produksi bertujuan untuk mendorong keluarnya bunga dan menyempurnakan
pertumbuhan buah. Potonglah 10 – 15 cm ujung tanaman menjelang musim berbunga
dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan
pembuahan.
Pemangkasan
pemeliharaan bertujuan agar tanaman tetap produktif dengan memangkas bagian tanaman
yang tidak lagi produktif sehingga menghasilkan cabang yang lebih produktif.
d. Penanaman
tanaman leguminosa.
Tanamlah
tanaman leguminosa ( misalnya orok-orok ) pada parit diantara barisan. Tanaman
ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah tanaman mati ( pada
tanah-tanah miring ), untuk mempertahankan kelengkungan, jika dipotong dapat di
manfaatkan sebagai penutup tanah.
e. Mengawinkan
vanili
Saat
yang baik untuk mengawinkan bunga vanili adalah pada pagi hari. Hari-hari basah
dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya
penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil
diserbuki akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya
akan layu tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang
tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15
buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, agar zat makanan
yang dihisap oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah.
Pada
waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu
minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10 cm. Lima
minggu kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis
tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam
bulan kemudian buah akan masak. Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau
tua disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Buah yang telah masak
berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah menjadi dua
bagian, dan menyebarkan aroma vanili. Biji buah kecil-kecil, banyak sekali
jumlahnya dan berwarna hitam.
6.
Panen
dan Pasca Penen
a. Panen
Panen dilakukan apabila vanili yang tadi
berwarna hijau telah berubah menjadi warna coklat tua serta aroma yang di
keluarkan oleh vanili sudah sangat wangi. Dalam pemanenan dilakukan sebelum
buah menjadi benar-benar tua, yaitu apabila telah lewat masak maka vanili akan
pecah sehingga mengeluarkan aroma yang sangat memikat. Apabila pemanenan
dilakukan lewat masa masak, maka hasil yang di peroleh juga berkurang sebab
hasil vanili telah banyak hilang.
b. Pasca
Panen
Untuk
menghasilkan mutu vanili yang baik dan mempunyai harga jual yang tinggi maka
perlu penanganan pasca panen yang baik. Penanganan pasca panen terdiri atas
beberapa tahapan yang saling berkaitan dimana satu tahap kegiatan akan
mempengaruhi hasil kegiatan ditahap berikutnya. Berikut diuraikan tahapan
kegiatan pasca panen.
1. Sortasi
buah basah
bertujuan
untuk memperoleh buah yang seragam ukuran, bentuk, dan tingkat kemasakan.
Setelah disortasi buah dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan debu, getah
dan kotoran lain yang menempel pada buah vanili lalu ditiriskan untuk
mempercepat proses pengeringan karena buah sudah tidak mengandung air.
2. Penyortiran
buah
berdasarkan
keseragaman ukuran, bentuk, tingkat kemasakan dan kedudukan buah pada tandan
akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain akan mempermudah pengawasan
dan pelaksanaan dalam pengelompokan mutu (grading) pada akhir proses pengolahan
nantinya, menghemat waktu dalam proses akhir dan akan menghasilkan buah vanili
kering yang bermutu seragam.
3. Pelayuan
bertujuan
untuk mendorong proses bekerjanya enzim untuk pembentukan vanillin dan aroma
serta mempermudah proses pengeringan. Proses pelayuan dilakukan dengan
mencelupkan buah vanili kedalam air panas selama 95 detik pada suhu 65 0 C.
Proses pelayuan ini dilakukan untuk memberi jalan bekerjanya enzim pembentuk
aroma(Enzims glukosidase dan peroksidase). Kondisi ini akan memberikan
kemungkinan lebih besar untuk mendorong pembentukan kadar vanillin cukup tinggi
(2,4%), rendemen cukup tinggi (21-23%) warna lebih hitam dan aroma cukup baik.
4. Proses
fermentasi
bertujuan
untuk memberikan kesempatan terjadinya proses enzimatis pada buah vanili untuk
mendapatkan flavor dan aroma yang diinginkan. Lama fermentasi sangat
berpengaruh terhadap kadar vanilli olahan. Lama fermentasi 60 jam menunjukkan
hasil vanillin terendah, sedangkan untuk memperoleh kadar vanillin yang lebih
tinggi dapat dilakukan fermentasi selama 48 jam (dikombinasikan dengan lama
pelayuan 95 detik pada suhu 65°C).
5. Pengeringan
(drying)
bertujuan
untuk mengurangi kadar air sehingga buah vanilli tidak mudah terkena jamur
terutama pada waktu penyimpanan dan pengangkutan. Tahap pengeringan ini
bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu (25-30%). Pengeringan
buah vanili dapat dilakukan dengan cara menggunakan oven, sinar matahari, atau
dengan cara diangin-anginkan.
Pengeringan
dengan menggunakan oven merupakan cara pengeringan yang sangat baik untuk
dilakukan. Keuntungan cara ini adalah dapat mempersingkat waktu pengeringan
menjadi 1 minggu. Pengeringan dengan oven dilakukan dengan cara buah vanili
dimasukan kedalam oven yang suhunya sudah diatur sekitar 45o C. Di dalam oven
diletakan cawan-cawan yang berisi air untuk mempertahankan kelembaban ruang
oven agar buah tidak terlalu cepat kering. Pengeringan dianggap selesai bila
buah vanili sudah menunjukkan tanda tidak putus atau retak saat dililitkan pada
jari, tetapi kembali utuh setelah dilepaskan.
7.
Manfaat
tanaman vanili
Vanili
lebih sering dimanfaatkan untuk membuat aroma dan rasa pada kue, puding, atau
makanan manis lainnya. Berikut kegunaan tanaman vanili :
a. Mengurangi
nafsu makan
Aroma
vanili akan membuat Anda makan lebih sedikit. Hal ini disebabkan wangi vanili
yang ‘menipu’ otak. Aromanya membuat otak berpikir kalau Anda sudah makan lebih
banyak dari sebenarnya. Jadi, tak ada salahnya untuk menghirup vanili sebelum
makan, untuk membantu mengontrol nafsu makan.
b. Pengusir
serangga
Vanili
juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir serangga. Nyamuk sangat tidak tahan
dengan bau vanili, jadi Anda bisa menjadikan vanili sebagai bahan penyemprot
serangga yang aman dalam rumah. Untuk membuatnya campur saja dua ons ekstrak
vanili dengan dua ons air dalam botol semprot kecil. Anda pun memiliki
penangkal serangga yang harum dan aman.
3. Pengharum
rumah
Untuk
membuat rumah terkesan hangat, aroma juga harus diperhatikan. Tak perlu
menggunakan pengharum ruangan buatan yang terbuat dari bahan kimia. Manfaatkan
saja minyak aroma terapi vanili. Bakar minyak tersebut selama beberapa menit.
Atau, Anda bisa mencampur minyak dengan air dalam botol penyemprot. Lalu,
semprotkan di seluruh sudut ruangan rumah.
4. Melembutkan
kulit
Vanili
mengandung antioksidan tinggi. Beberapa ahli kulit memanfaatkan vanili untuk
melindungi kulit dari racun. Anda bisa membuat pembersih wajah sendiri yang
terbuat dari bubuk vanila.
BAB 3
PENUTUP
kesimpulan
bahwa Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis
tanaman anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam
spesies (lebih dari 1500 spesies). Tanaman vanili memiliki manfaat yang sangat
banyak. Selain itu tanaman vanili ini juga memiliki keanehan tersendiri
terhadap tanaman lainnya sebagai contoh, tanaman vanili ini memiliki 2 akar.
Tanaman vanili ini ditemukan di Mexico, namun di Indonesia, tanaman vanili ini
sangat menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Brownell, Peter. W. (1992) dalam
Salisbury, B.F dan Ross, W.Cleon, 1995, Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1, ITB Press,
Bandung.
Ruhnayat, A.,2003, Bertanam Vanili, PT.
Agro Media Pustaka, Jakarta.
Sa’id, E.G. dan Intan, H. (2001).
Pembangunan Agribisnis. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.
Trims infonya, cuma Kok ga disebutkan usia panen berapa bulan ya??
BalasHapusArea sultra d mana ya ada bibit d jual.
BalasHapusTrimakasih, menginspirasi saya dalam semangat berkarya bertani,
BalasHapuskalau boleh infonya dimana mendapatkan bibitnya