Budidaya Tanaman
Penyakit Tanaman
("ISOLASI TRICHODERMA HARZIANUM PADA MEDIA JAGUNG")
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kegiatan pertanian, terdapat berbagai kendala yang membatasi produksi hasil
pertanian. Salah satu masalah yaitu adanya organisme pengganggu tanaman.
organisme pengganggu tanaman ini berupa hama, penyakit dan gulma. Sejak dahulu
untuk mengatasi kendala tersebut selalu diusahakan dengan berbagai cara, antara
lain dengan meracuni organisme pengganggu tersebut dengan racun-racun yang
berasal dari tumbuhan (Oka, 1995). Saat ini telah diketahui beberapa
taktik-taktik dalam pengendalian hama, yaitu mengusahakan pertumbuhan tanaman
sehat, pengendalian hayati, varietas tahan, mekanik, fisik, senyawa-senyawa
kimia semio, pengendalian secara genetik dan penggunaan pestisida.
Secara
umum pengertian pengendalian hama secara biologi/hayati adalah penggunaan
makhluk hidup untuk membatasi populasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Makhluk hidup dalam kelompok ini diistilahkan juga sebagai organisme yang
berguna yang dikenal juga sebagai musuh alami, seperti predator, parasitoid, patogen.
Dalam hal penggunaan dan pengendalian mikroorganisme (termasuk virus),
pengertian organisme yang berguna diperluas yaitu meliputi makhluk hidup
termasuk yang bersel tunggal, virion, dan bahan genetik.
T.
harzianum adalah salah
satu jenis jamur yang berpotensi sebagai pertahanan tanaman terhadap
penyakit tanaman (fitopatogen) dan pemacu pertumbuhan tanaman . Keunggulan T.
harzianum antara lain mengunakan biaya relatif rendah untuk ditumbuhkan,
mempunyai pengaruh positif pada keseimbangan tanah, dan tidak mempunyai efek
berbahaya pada manusia. Sebagai biokontrol, T. harzianum dapat bertindak antara
lain membentuk koloni di tanah atau pada bagian tanaman lalu mencegah
pertumbuhan fitopatogen, memproduksi enzim perusak dinding sel fitopatogen,
memproduksi antibiotik yang dapat membunuh fitopatogen, menunjang pertumbuhan
tanaman, menstimulasi mekanisme pertahanan tanaman.
B.
Tujuan Pratikum
Untuk
megetahui perkebangan serta melihat pertumbuhan trichoderma pada media jagung.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Biologi trichoderma Harzianum
Sistematika Trichoderma harzianum menurut Semangun (2000) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Ascomycetes
Subclass : Hypocreomycetidae
Ordo : Hypocreales
Family : Hypcreaceae
Genus : Trichoderma
Species : Trichoderma harzianum
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Ascomycetes
Subclass : Hypocreomycetidae
Ordo : Hypocreales
Family : Hypcreaceae
Genus : Trichoderma
Species : Trichoderma harzianum
Jenis
yang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain Trichorderma harzianum,
Trichorderma koningii, Trichoderma viride (Anonim, 2010). Trichoderma spp.
memiliki konidiofor bercabang cabang teratur, tidak
membentuk berkas, konidium jorong, bersel satu, dalam kelompokkelompok kecil
terminal, kelompok konidium berwarna hijau biru (Semangun, 1996). Trichoderma
spp. juga berbentuk oval, dan memiliki sterigma atau phialid tunggal dan
berkelompok (Barnet, 1960 dalam Nurhaedah,2002).
2.
Karakteristik
Trichoderma spp.
Sifat antagonis
jamur Trichoderma sp telah diteliti sejak lama. Inokulasi
Trichoderma harzianum ke dalam tanah dapat menekan serangan penyakit
layu yang menyerang di pesemaian, hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh toksin
yang dihasilkan jamur ini yang dapat diisolasi dari biakan yang ditumbuhan di
dalam petri. Spesies lain dari jamur ini telah diketahui bersifat
antagonistik atau parasitik terhadap jamur patogen tular tanah yang
banyak menimbulkan kerugian pada tanaman pertanian Tahun 1972, Well dan
kawan-kawan melaporkan bahwa dengan pemberian inokulum Trichoderma
harzianum dengan perbandingan inokulum dengan tanah 1 : 10
v/v dapat mengendalikan penyakit busuk batang dan busuk akar yang
disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii. Pada tahun 1975, Backman,
Rodrigues-Kabana mengembangkan penelitian tentang pemanfaatan inokulum jamur
antagonis ini yang dicampurkan dengan tanah diatomae yang dilumuri larutan
tetes (molase) 10 % untuk membantu pertumbuhan Trichoderma
harzianum . Inokulum jamur ini ternyata dapat
mengendalikan penyakit yang disebabkan olehSclerotium rolfsii di
lapangan dengan butiran tanah diatomae sebanyak 140 kg/ha sebagai
inokulum, yang hasilnya sebanding dengan perlakuan yang menggunakan pestisida
kimia (Sinner cit Hinggis,1985).
Secara mikroskopis Trichoderma spp. mempunyai
konidiofor tegak lurus dan bercabang dengan bentuk bulat berwarna hialin,
mempunyai kinidium, konidiofor, papila, dan klamidospora. Sedangkan secara makroskopis kapang memiliki bentuk miselium seperti
kapas. Miseliumnya tumbuh cepat dengan bercak-bercak berwarna abu-abu, dan
konidiofor tampak bervariasi, bercabang
atau tidak bercabang. Jamur Trichoderma spp. dapat digunakan sebagai bahan
aktif pembuatan fungisida biologis, salah satu jenis Trichoderma spp. yang
sering di gunakan sebagai biopestisida yaitu T. harzianum yang memiliki ciri
menonjol antara lain koloninya berwarna hijau muda sampai hijau tua yang
memproduksi konidia aseksual berbentuk globus dengan konidia tersusun seperti
buah anggur dan pertumbuhannya cepat. Uji antagonisme secara in vitromenunjukan
bahwa jamur T. harzianum berpotensi menghambat pertumbuhan jamur patogen
Phytohphtora infestans (Anonim, 2010).
Trichoderma
spp. dapat bersifat antagonis terhadap banyak jamur karena mempunyai banyak
cara untuk mematikan atau menghambat
pertumbuhan jamur lain. Ada tiga mekanisme antagonisme jamur T. harzianum terhadap patogen tular tanah sebagai
kompositor baik ruang maupun nutrisi, antibiosis yaitu mengeluarkan ethanol
yang berfungsi racun bagi patogen dan sebagai mikoparasit (Sri sukatmo dkk,
1994).
3.
Potensi
Trichoderma Harzianum
Hal ini menunjukkan bahwa peranan jamur antagonis sebagi contoh jamur potensi
jamur Trichoderma yang merupakan jamur antagonis yang bersifat preventif bagi
tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Harman (1998) yang menyatakan bahwa
Potensi jamur Trichoderma sebagai jamur antagonis yang bersifat preventif
terhadap serangan penyakit tanaman telah menjadikan jamur tersebut semakin luas
digunakan oleh petani dalam usaha pengendalian organisme pengganggu tumbuhan .(
Suwahyono dan Wahyudi .2005).
Suwahyono dan Wahyudi (2005) .yang menyatakan bahwa Trichoderma merupakan jamur
saprofit yang hidup di dalam tanah, serasah dan kayu mati. Dalam kompetisi
trichoderma mempunyai kemampuan memperebutkan sumber makanan atau di sekitar
perakaran tanaman menghasilkan enzim glukanase dan kitinase.
BAB III
METODELOGI
1.
Tempat
dan waktu
Pratikum dilakukan di Laboratorium
Univesitas Syiah Kuala Fakultas Pertanian. Waktu pratikum dilakukan pada
tanggal 14 mei untuk pembuatan media
jagug dan isolasi Trichoderma paada media dan pengammatan di lakukan pada
tanggal 19 April 2014 selama 4 hari
2. Bahan dan Alat
a. bahan
Jagung sebanyak 5 kg, pembungkus plastik dan
Trichoderma yang telah di kembangkan pada media agar.
b. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini
adalah pisau lab sebagai pemotong media dalam biakan, autoklaf sebagai
pensteril media, pinset sebagai alat pengambil potongan PDA, lampu Bunsen
sebagai penstril alat, kantong plastik sebagai tempat pembiakan, dan sebagai
pelengkap buka serta alat tulis lainnya.
3.
Langkah
kerja
Adapun
langkah kerja dalam isolasi Trichoderma pada media jagung adalah :
1. Jagung
di bersihkan hingga terlihat bersih selama 1 hari semalam, agar kotoran ampas
jagung dapat terangkat.
2. Jagung
sebagai media di masukkan kedalam plastik kemudian di masukkan kedalam Autoklaf selam kurang lebih 30 menit.
3. Kemudian
jagung dalam plastik di keluarkan dan tunggu hingga keadaannya dingin dan
memungkinkan kita untuk melakukan isolasi pada media.
4. Kemudian
baru dilakukan pada media yang telah disterilkan terlebih dahulu.
5. Pada
saat mengisolasi Trichoderma pada media, plastik jangan terlalu lebar dibuka
sehingga tidak terjadi kontaminasi.
6. Setelah
itu plastik di tutup dan sebelumnya ujung plastik di panaskan dengan lampu
bunsen agar steril.
7. Selanjutnya
dilakukan pengmatan 3 hari berturut-turut setelah 4 hari selah isolasi yaitu
hari ke 4, 5, dan 6.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
hari ke-4 setelah inokulum Trichoderma harzianum
pada media jagung.
Ada
empat Sampel yang di amati dan permeter yang di amati adalah :
1. Pertumbuhan
Trichoderma harzianum
2. Warna dari Trichoderma harzianum
3. Pembentukan spora dan hifa Trichoderma harzianum pada media jagung.
Tabel pengamatan perkembangan
Trichoderma pada media jagung.
Tabel 1. Sampel 1
Parameter
yang
diamati
|
Hari
setelah inokulasi
|
||
4
|
5
|
6
|
|
Pertumbuhan
|
20%
|
30%
|
45%
|
Warna
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau tua
|
Pembentukan
spora dan hifa
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Tabel 2. sampel 2
Parameter
yang
diamati
|
Hari
setelah inokulasi
|
||
4
|
5
|
6
|
|
Pertumbuhan
|
10%
|
15%
|
30%
|
Warna
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau tua
|
Pembentukan
spora dan hifa
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Tabel 3. Sampel 3
Parameter
yang
diamati
|
Hari
setelah inokulasi
|
||
4
|
5
|
6
|
|
Pertumbuhan
|
15%
|
60%
|
80%
|
Warna
|
Hijau
|
Hijau pekat
|
Hijau pekat
|
Pembentukan
spora dan hifa
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Tabel 4. Sampel 4
Parameter
yang
diamati
|
Hari
setelah inokulasi
|
||
4
|
5
|
6
|
|
Pertumbuhan
|
30%
|
50%
|
70%
|
Warna
|
Hijau
|
Hijau pekat
|
Hijau pekat
|
Pembentukan
spora dan hifa
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
Terbentuk
|
B.
Pembahasan
Rata-
rata pada sampel 1, 2 3, dan 4 untuk hari keempat setelah isolasi belum terjadi
perkembangaan sekala siknifikan, namun spora dan hifa mulai terbentuk dan juga
warna telah menunjukkan perkembangan dari Trichoderma tersebut yaitu berwarna
hijau. Utnuk hari ke lima, pada setiap sampel telah terlihat terjadi
perkembangan yang mengitari media jagung yaitu pada sampel 3 dan 4 menunjukkan
perkembangan yang drastis yaitu perkembangan rata-rata 45% dan 20%. Namun pada
sampel 1 dan 2 masing- masing hanya mampu berkembang masing-masing 10% dan 5%.
Dan pada pengamatan terakhir yaitu pada pengamatan hari ke-6 setelah isolasi di
dapatkan hasil perkembangan yang sangat baik yaitu pada sampel 1 dan 2 warna trichorma telah
berubah menjadi hijau tua dan perkembangan mencapai masing-masing 45% dan 30%
untuk sampel 1 dan 2. Sedangkan pada sampel 3 perkembangan mencapai 80% dan 70% pada sampel 4 dan warnapun berubah
menjadi hijau pekat hal ini menunjukkan bahwa Trichoderma mampu berkembang
dengan baik pada media jagung.
Dan
adapun faktor-faktor yang mendukung keberhasilan isolasi Trichoderma Harzianum
pada media jagung :
v Kondisi
lingkungan tempat penyimpanan Trichoderma yang telah di isolasi pada media
jagung.
v Tingkat
sterilnya alat-alat sebelum dilakukannya isolasi
v Keahlian
dalam melakukan isolasi Trichoderma pada media jagung.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari hasil pengmatan yang di lakukan adalah :
·
Trichoderma mampu berkembang dengan baik
dari pada media jagung
·
Trichderma pada sampel 3 dan 4 mapu
berkembang dengan sangat baik pada media jagung.
·
Kondisi lingkungan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan terichoderma pada media jagung.
2. Saran
Ø Saran saya agar pratikum kedepannya agar ditingkatkan lagi, mulai dari segi
kedesiplinan hingga waktu pratikukmnya menurut saya agar ditambah lagi guna
untuk menigkatkan keahlian mahasiswa dibidang pengisolasian jamur trichoderma
pada media jagung
Ø Pada proses praktikum ini berlangsung sebaiknya praktikan dalam keadaan
steril agar terhindar dari kontaminasi yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Oka,
Ida Nyoman. 1995. Pengendalian Hama terpadu. Gadjah Mada University Press
Sinner cit Hinggis,1985.
Mikrobiologi Umum. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
Suwahyono dan Wahyudi (2005)
Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura Di Indonesia. Gadjah Mada University.
Yogyakarta
Semangun, Haryono. 2000. Penyakit –
Penyakit Tanaman Hortikultura. UGM Press : Yogyakarta.
Wikipedia.2014.Trichodermaharzianum.http//en.wikipedia.org.wiki.Trichoderma_harzianum.
03-062014
Wikipedia.2011.
Trichoderma harzianum.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAMPIRAN
ISI SENDIRI YA TEMAN,., *_*
ilhamreal5@gmail.com >> visit my Email
Tidak ada komentar